Orang yang mengalami panic attack mungkin merasa seolah-olah mereka akan mati atau mengalami kegagalan. Panic attack juga dapat menyebabkan orang menjadi cemas dan takut luar biasa. Sebenarnya apakah panic attack itu?
Apa itu Panic Attack?
Panic attack atau serangan panik adalah episode tiba-tiba dari sebuah perasaan takut yang intens dan memicu reaksi fisik parah. Serangan panik terjadi ketika tidak ada bahaya nyata atau penyebab yang jelas.
Serangan panik bisa sangat menakutkan. Banyak orang salah mengenalinya sebagai serangan jantung. Serangan panik sendiri tidak mengancam jiwa, namun secara signifikan bisa memengaruhi kualitas hidup.
Serangan panik umumnya muncul pertama kali di usia remaja atau dewasa muda. Pun demikian, serangan panik juga bisa dialami anak-anak, yang mungkin dipicu oleh gangguan kecemasan atau depresi yang dialaminya. Dari sisi jenis kelamin, wanita memiliki risiko dua kali lebih besar mengalami serangan panik dibandingkan pria.
Baca Juga: Apa Penyebab Henti Jantung Mendadak (Sudden Cardiac Arrest)?
Gejala Serangan Panik
Serangan panik bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan sebelumnya. Gejala serangan panik biasanya memuncak dalam waktu 10 menit setelah serangan dimulai dan mereda setelahnya. Berikut adalah beberapa gejala dan tanda serangan panik:
- Rasa sakit di dada, sulit bernapas dan jantung berdebar-debar.
- Rasa waspada dan kecemasan akan bahaya meningkat.
- Adanya firasat buruk atau pemikiran yang tidak rasional dan intens terkait suatu ketakutan, bahaya dan kehilangan kontrol.
- Sensasi tercekat, gemetar dan berkeringat.
- Mual atau sakit perut.
- Kesemutan atau mati rasa di jari tangan atau kaki.
- Mulut kering.
- Otot terasa tegang.
Baca Juga: Waspadai Tanda-Tanda Penyakit Jantung Koroner
Bisakah Serangan Panik Diobati?
Saat menyadari bahwa Anda mengalami gejala serangan panik seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Serangan panik yang sudah dimulai memang sulit dihentikan, namun dengan pengobatan serangan ini bisa dicegah untuk muncul kembali di kemudian hari.
Serangan panik dapat diobati dengan kombinasi obat-obatan dan juga psikoterapi. Obat-obatan yang diberikan tergantung pada penyebab dan keparahan gejala yang Anda rasakan. Dokter perlu memeriksa dengan teliti dan membuat kesimpulan atas kondisi Anda.
Obat-obatan yang diberikan umumnya adalah obat antidepresan dan antiansietas. Dokter juga bisa merekomendasikan terapi kognitif, yang mula-mula bertujuan menggali dan mencari tahu apa pemicu dari serangan panik. Dengan bantuan terapi ini, Anda bisa mengubah cara berpikir, berperilaku dan reaksi terhadap sesuatu yang bisa memicu serangan panik.
Selain pengobatan di atas, untuk membantu mencegah serangan panik Anda juga disarankan membatasi konsumsi zat stimulan seperti kafein, berolahraga rutin, mengelola stres dengan baik, memiliki pola makan sehat. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen yang sebaiknya sebelum meminumnya didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Mayo Clinic (2018). Panic attacks and panic disorder. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/panic-attacks/symptoms-causes/syc-20376021.
Cleveland Clinic (2020). Panic Disorder. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4451-panic-disorder.
Better Health Channel. Panic attack. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/panic-attack.
CDC (2022). Heart Attack Symptoms, Risk, and Recovery. Available from: https://www.cdc.gov/heartdisease/heart_attack.htm.
Katharina Star, PhD (2020). Cognitive Behavioral Therapy for Panic Disorder. Available from: https://www.verywellmind.com/cognitive-behavioral-therapy-2584290.